Thursday, June 21, 2007

perang salib

Perang Salib (Masa Disintegrasi)
Perang Salib (perang suci) ini terjadi pada tahun 1905, saat PausUrbanus II berseru kepada Umat Kristen di Eropa untuk melakukan perangsuci, untuk memperoleh kembali keleluasaan berziarah di Baitul Maqdisyang dikuasai oleh Penguasa Seljuk yang menetapkan beberapa peraturanyang memberatkan bagi Umat kristen yang hendak berziarah ke sana. Sebagaimana telah disebutkan, peristiwa penting dalam gerakan ekspansiyang dilakukan oleh Alp Arselan adalah peristiwa Manzikart, tahun 464H (1071 M). Tentara Alp Arselan yang hanya berkekuatan 15.000prajurit, dalam peristiwa ini berhasi1 mengalahkan tentara Romawi yangberjumlah 200.000 orang, terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akraj,al-Hajr, Perancis dan Armenia. Peristiwa besar ini menanamkan benihpermusuhan dan kebencian orang-orang Kristen terhadap umat Islam, yangkemudian mencetuskan Perang Salib. Kebencian itu bertambah setelahdinasti Seljuk dapat merebut Bait al-Maqdis pada tahun 471 H darikekuasaan dinasti Fathimiyah yang berkedudukan di Mesir. PenguasaSeljuk menetapkan beberapa peraturan bagi umat Kristen yang inginberziarah ke sana. Peraturan itu dirasakan sangat menyulitkan mereka.Untuk memperoleh kembali keleluasaan berziarah ke tanah suci Kristenitu, pada tahun 1095 M, Paus Urbanus II berseru kepada umat Kristen diEropa supaya melakukan perang SUCI. Perang ini kemudian dikenal dengannama Perang Salib, yang terjadi dalam tiga periode.1. Periode PertamaPada musim semi tahun 1095 M; 150.000 orang Eropa, sebagian besarbangsa Perancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel, kemudianke Palestina. Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond, danRaymond ini memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097mereka berhasil menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha(Edessa). Di sini mereka mendirikan kerajaan Latin I dengan Baldawinsebagai raja. Pada tahun yang sama mereka dapat menguasai Antiocheadan mendirikan kerajaan latin II di Timur. Bohemond dilantik menjadirajanya. Mereka juga berhasil menduduki Bait al-Maqdis (15 Juli 1099M.) dan mendirikan kerajaan Latin III dengan rajanya, Godfrey. Setelahpenaklukan Bait al-Maqdis itu, tentara Salib melanjutkan ekspansinya.Mereka menguasai kota Akka (1104 M.), Tripoli (1109 M.) dan kota Tyre(1124 M.). Di Tripoli mereka mendirikan kerajaan Latin IV, Rajanyaadalah Raymond.2. Periode KeduaImaduddin Zanki, penguasa Moshul dan Irak, berhasil menaklukkankembali Aleppo, Hamimah, dan Edessa pada tahun 1144 M. Namun ia wafattahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Numuddin Zanki.Numuddin berhasil merebut kembali Antiochea pada tahun 1149 M dan padatahun 1151 M seluruh Edessa dapat direbut kembali.Kejatuhan Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristen mengobarkanPerang Salib kedua. Paus Eugenius III menyampaikan perang suci yangdisambut positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja Jerman CondradII. Keduanya memimpin pasukan Salib untuk merebut wilayah Kristen diSyria. Akan tetapi, gerak maju mereka dihambat oleh Numuddin Zanki.Mereka tidak berhasil memasuki Damaskus. Louis VII dan Condrad IIsendiri melarikan diri pulang ke negerinya. Numuddin wafat tahun 1174M. Pimpinan perang kemudian dipegang oleh Shalahuddin al-Ayyubi yangberhasil mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M. Hasilpeperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut kembali Yerussalempada tahun 1187 M. Dengan demikian kerajaan latin di Yerussalem yangberlangsung selama 88 tahun berakhir.Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum muslimin sangat memukul perasaantentara salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Kali ini tentarasalib dipimpin oleh Frederick Barbarossa, raja Jerman, Richard theLion Hart, raja Inggris, dan Philip Augustus, raja Perancis. Pasukanini bergerak pada tahun 1189 M. Meskipun mendapat tantangan berat dariShalahuddin, namun mereka berhasil merebut Akka yang kemudiandijadikan ibu kota kerajaan Latin. Akan tetapi mereka tidak berhasilmemasuki Palestina. Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat perjanjianantara tentara salib dengan Shalahuddin yang disebut dengan Shulhal-Ramlah. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang Kristenyang pergi berziarah ke Bait al-Maqdis tidak akan diganggu.3. Periode KetigaTentara Salib pada periode ini dipimpin oleh raja Jerman, FrederickII. Kali ini mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum kePalestina, dengan harapan dapat bantuan dari orang-orang KristenQibthi. Pada tahun 1219 M, mereka berhasil menduduki Dimyat. RajaMesir dari dinasti Ayyubiyah waktu itu, al- Malik al-Kamil, membuatpenjanjian dengan Frederick. Isinya antara lain Frederick bersediamelepaskan Dimyat, sementara al- Malik al-Kamil melepaskan Palestina,Frederick menjamin keamanan kaum muslimin di sana, dan Frederick tidakmengirim bantuan kepada Kristen di Syria. Dalam perkembanganberikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum muslimin tahun1247 M, di masa pemerintahan al-Malik al-Shalih, penguasa Mesirselanjutnya. Ketika Mesir dikuasai oleh dinasti Mamalik yangmenggantikan posisi dinasti Ayyubiyah, pimpinan perang dipegang olehBaybars dan Qalawun. Pada masa merekalah Akka dapat direbut kembalioleh kaum muslimin, tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib yangberkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di Spanyol,sampai umat Islam terusir dari sana.Walaupun umat Islam berhasil mempertahankan daerah-daerahnya daritentara Salib, namun kerugian yang mereka derita banyak sekali, karenapeperangan itu terjadi di wilayahnya. Kerugian-kerugian inimengakibatkan kekuatan politik umat Islam menjadi lemah. Dalam kondisidemikian mereka bukan menjadi bersatu, tetapi malah terpecah belah.Banyak dinasti kecil yang memerdekakan diri dari pemerintahan pusatAbbasiyah di Baghdad.

0 comments:

SELAMAT DATANG DI BLOGKU.UNTAIAN KATA-KATA YANG TERPANCAR DI DALAM JIWA.SEMOGA BERMANFAAT BAGI YANG MEMBACA.